SYL Lepas Ekspor Perdana Briket Kelapa Gorontalo ke Negara Arab Saudi
Menteri Pertanian (SYL) telah melepas ekspor 38 ton briket asal tempurung kelapa Gorontalo ke negara tujuan ekspor yang baru yaitu Arab Saudi.
“Selamat untuk petani, pemerintah dan masyarakat Gorontalo atas ekspor perdana ke negara tujuan baru. Saya mendapat informasi, sebelumnya pasar Polandia dan Pakistan sudah menjadi langganan. Terus tingkatkan volume, jumlah negaranya. Pesan saya, jangan lagi mengekspor produk segar, minimal diolah setengah jadi agar bisa memberi manfaat dan kesejahteraan lebih,” kata Menteri Pertanian yang biasa di sapa SYL ini saat lakukan rangkaian kunjungan kerja di tempat produksi alat-alat pertanian di Kecamatan Tibawa, Gorontalo (5/2).
Mentan juga berharap agar volume ekspor terus ditingkatkan dan dapat menambah jumlah negara.Pada kesempatan yang sama, SYL yang didampingi oleh Gubernur Gorontalo Rusli Habibie, sekaligus melepas ekspor komoditas perkebunan unggulan Gorontalo lainnya, yakni 25 ton tepung kelapa dan 11 ton kopra putih, hingga total nilai ekspor berjumlah Rp 1,1 milyar.
Menurutnya, provinsi Gorontalo menyimpan banyak potensi hasil perkebunan. Tidak hanya kelapa yang telah berhasil diolah menjadi tepung dan briket yang laris di pasar global, namun ada juga komoditas unggulan baru, yakni kopi Pinogu dan herbal tetes soman.
Kopi dengan rasa khas ini telah berhasil mengantongi kontrak permintaan ke pasar Jeddah, Arab Saudi sebanyak 16 ton. Sementara untuk jamu tetes soman, yang merupakan obat tradisional Gorontalo juga telah mendapat kontrak permintaan sebanyak 50 ton di pasar Tiongkok.
Dukungan dan fasilitasi pembangunan pertanian di Gorontalo kedepan, khususnya untuk mengembangkan sentra pertanian berorientasi ekspor menjadi harapan Gubernur Rusli. Ia menginstruksikan jajarannya di lingkup pertanian untuk dapat terus bersinergi dengan Kementan agar makin banyak bertumbuh ragam komoditas ekspor baru dari Gorontalo, jelasnya.
“Negeri kita sangat kaya, juga Gorontalo. Diperlukan inovasi, teknologi dan diplomasi dagang pertanian agar dapat merambah pasar dunia. Dan yang tidak kalah penting adalah semangat dan kerjasama kita semua, dari hulu hilir dan pusat serta daerah. Pertanian kita harus maju,” ajak Mentan.